Mapping Area Of Potential Arresting Rajungan (Portunus pelagicus) In Medan Belawan Waters, North Sumatera Province

  • Afdhal Fuadi Universitas Teuku Umar
  • Yuni Angraini Harahap Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
  • Edy Miswar Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
  • Muhammad Arif Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Keywords: Mapping, potential areas, crabs, SPL, chlorophyll-a

Abstract

Crab (Portunus pelagicus) is one of the fishery commodities that has high economic value, but fishermen in the waters of Medan Belawan still have difficulty in determining the location of the fishing area. Therefore, information is needed regarding the condition of potential arrest areas in an effort to speed up the trip of arrest operations and reduce fuel consumption. The purpose of this study is to map the distribution of sea surface temperature and chlorophyll-a as well as crab catches and also to analyze potential crab fishing areas. The method used is a survey method by recording the coordinates of the fishing area and the number of catches. Sea surface temperature and chlorophyll-a are obtained by downloading MODIS satellite imagery. The analysis used in this study is a linear regression analysis that serves to see the influence of sea surface temperature and chlorophyll-a on crab catches. The results obtained were the distribution of SPL and chlorophyll-a in Medan Belawan waters during February varied greatly, SPL ranged from 24.13ºC to 29.67ºC with an average value of 27.73ºC. While chlorophyll-a ranged from 0.11 mg/m3 to 3.52 mg/m3 with an average value of 1.613 mg/m3. The catch of crabs during February reached 6,253 kg, with the most catches of 2,380 kg, namely on February 18-25 and at least 264 kg on January 25 to February 1. The results of the analysis of the indicators of estimating the potential area of crabs show that those that are included in the potential category are KM. Khadijah, KM. Sifolin-folin 012, KM. Lugage, KM. Maduma 05, KM. SS XIII, KM. Aura, and KM. Malika Pala 1, while others fall into the potential medium category.

References

Aboet, A. (1985). Penginderaan Jauh melalui Satelit suatu Alternatif Penelitian Oseanografi. Proceeding Lokakarya Pemanfaatan Data Satelit Lingkungan dan Cuaca: 18-19.

Adam, I., Jaya., & Sondita, M. F. (2006). Model Numerik Difusi Populasi Rajungan.

Anand, T., & Soundarapandian, P. (2011). Sea ranching of commercially important blue swimming crab Portunus pelagicus (Linnaeus, 1758) in Parangipettai Coast. International J. Science and Nature, 2(2), 215-219.

Balai Perikanan Budidaya Air Payau. (2013). Teknologi pembenihan rajungan (Portunus pelagicus, Linnaeus 1758). Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Takalar, Sulawesi Selatan.

Baskoro, M. S., Wahyu, R. I., & Effendi, A. (2004). Migrasi dan distribusi ikan. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. 152 hlm.

Dimyati., & Mudjiono. (1998). Belajar dan Pembelajaran. Rhineka Cipta. Jakarta.

FAO. (2017). Handbook for fisheries socio-economic sample survey. FAO. Rome, Italy.

Febri, S. P. (2012). Evaluasi daerah penangkapan ikan layang (Decapterus Spp) berdasarkan indikator komposisi hasil tangkapan, suhu permukaan laut dan klorofil-a. Tesis. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Fuadi, A., Wiryawan, B., & Mustaruddin. (2018). Pendugaan Daerah Penangkapan Ikan Layang Dengan Citra Satelit Di Perairan Aceh Sekitar Pidie Jaya. J. Teknologi Perikanan dan Kelautan. 9(2), 149-161. https://doi.org/10.24319/jtpk.9.149-161

Fuadi, A., Akbar, M. W., & Irham, M. (2021). Analisis Daerah Penangkapan Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) Berdasarkan Sebaran Klorofil-a Di Perairan Utara Provinsi Aceh. J. Perikanan Terpadu. 2(2), 5-10. https://doi.org/10.35308/jupiter.v2i2.4562

Hamka, E. (2012). Pemetaan Daerah Penangkapan Potensial Ikan Layang (Decapterus Spp) Di Laut Banda. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ihsan., Wiyono, E. S., Wisudo, S. H., Haluan, J. (2014). Pola musim dan daerah penangkapan rajungan (Portunus pelagicus) di perairan Kabupaten Pangkep. Marine Fisheries, 5(2), 193-200 hal. https://doi.org/10.29244/jmf.5.2.193-200

Kamrani, E., Sabili, A. N., & Yahyavi, M. (2010). Stock assessment and reproductive biology of the blue swimming crab (Portunus pelagicus) in Badar Abbascoastal waters, northern Persian Gulf. J. of Persian Gulf (Marine Science), 1(2), 11-22 hal.

Kembaren. (2012). Biologi dan parameter populasi rajungan (Portunus pelagicus) di perairan Bone dan sekitarnya. J. Penelitian Perikanan Indonesia.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2016). Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 70/KEPMEN-KP/2016 tentang Rencana Pengelolaan Perikanan Rajungan di Wilayah Pengelolaan PerikananNegara Republik Indonesia.

Laevastu, T., & Hayes, M. L. (1981). Fisheries Oceanography and Ecology. New York: Fishering News (Book).

Maccherone, B. (2005). About MODIS. From The World Wide. http://Modis.gsfc.nasa.gov/about/. html. [2 September 2011].

Phelan, M., & Grubert. (2007). The life cycle of the mud crab. Coastal Research Unit. Darwin, Nothern Territory Government. 11:1-5

Saptanto, S., & Apriliani, T. (2012). Aspek penting dalam pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan untuk mendukung program industrialisasi perikanan. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 7(2), 46-53.

Sarwono, J. (2008). Panduan lengkap untuk belajar komputasi statistik menggunakan SPSS 16. CV. Andi Offset. Yogyakarta.

Sunarto. (2012). Karakteristik bioekologi rajungan (Portunus pelagicus) di perairan Laut Kabupaten Brebes. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Walpole, R. E. (1995). Pengantar statistika. Diterjemahkkan oleh Bambang Sumantri: PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Published
2023-04-30
How to Cite
Fuadi, A., Harahap, Y., Miswar, E., & Arif, M. (2023). Mapping Area Of Potential Arresting Rajungan (Portunus pelagicus) In Medan Belawan Waters, North Sumatera Province. Barakuda’45, 5(1), 1-11. https://doi.org/10.47685/barakuda45.v5i1.329
Section
Articles